Profil Rumah makan
Pecel Lele Lela
Rumah makan pecel lele lela merupakan
rumah makan yang berbeda dengan yang lainnya, Karena pecel lele yang disajikan
terdapat dari beberapa menu dan rasa.
Lele Lela berhasil
menjaga kualitas rasa dan layanan yang menjadi kunci sukses bisnis kuliner.
Tidak hanya itu, untuk menjaga bisnis tetap dalam fase pertumbuhan, Lele
Lela terus berinovasi dengan rasa, mengembangkan berbagai menu hidangan lele
yang khas dan berbeda. Inovasi di sisi layanan Lele Lela mengembangkan budaya
sambutan ucapan “Selamat Pagi” kepada setiap konsumen yang datang meskipun
waktunya siang, sore, dan malam. Rangga menunjukkan bahwasanya seorang wirausahawan haruslah kreatif dan inovatis mengembangkan
nilai-nilai baru untuk meningkatkan nilai produknya.
Sejarah
Lele Lela
Kisah hidup
berliku dari seorang pejuang kehidupan dengan tekad bulat dan keyakinan pada
akhirnya berbuah manis. Jerih payah, jatuh-bangun membangun bisnis pada
akhirnya dirasakan oleh Rangga Umara (31), pemilik RM Pecel Lele Lela.
Sebelum
banting setir memilih jalan pengusaha, Rangga adalah karyawan dengan posisi
manajer di perusahaan swasta. Mengetahui perusahaan tempat kerjanya tidak sehat
dan tinggal menunggu giliran PHK, setelah teman-temannya terkena PHK, Rangga
mulai memikirkan jalan hidup lain. Pengalaman itu membuat Rangga tidak mau lagi
menjadi karyawan.
Di tempat
usaha yang baru, Rangga memutuskan untuk berjualan pecel lele, makanan favorit
saat kuliah. Lagi-lagi nasib baik belum menghampirinya. Ketika berjualan lele, yang
laku malahan ayam. Kalau menu ayam habis, pembeli langsung memilih pulang.
Rangga berkeyakinan bahwa menu masakan lele itu enak. Untuk mengujinya, ia menawari
pembeli untuk mencicipi menu lele dan keyakinannya itu diperkuat oleh pendapat
pengunjung.
Naluri
wirausaha Rangga pada momen itu sangat kuat. Dia mampu melihat peluang
yang tidak titangkap orang lain. Lele yang biasanya di rumah makan hanya
menjadi menu tambahan, oleh Rangga disajikan sebagai menu utama. Bagaimana
membuat hal yang tidak biasa menjadi biasa di mana lele menjadi sajian
utama dapat diterima oleh konsumen? Di tahap ini, naluri inovasi
Rangga menunjukan kebolehannya. Inovasi hidangan lele untuk menonjolkan
kelebihan lele sebagai menu makanan yang terletak pada kelembutan dagingnya dan
memperbaiki bentuk lele sebagai makanan yang tidak menarik dengan dibaluri
tepung dan telur. Jadilah lele tepung yang lambat laun disukai konsumen.
Ketika bisnis mulai menanjak, Rangga
membangun fondasi usahanya, meletakkan pijakan dasar berupa budaya kerja dengan
membuat SPO dengan dibantu oleh Bambang. Pada tahap pengembangan ini, peranan Bambang
sangat besar membantu Rangga. SPO menjadi dasar pembukaan cabang lainnya
untuk mengontrol kualitas makanan agar rasanya tidak berubah-ubah dan
pelayanannya pun mempunyai diferensiasi trersendiri. Pada akhirnya Bambang
menjadi general manager Pecel Lele Lela.
Pada 2009, menanggapi banyaknya
permintaan, Rangga mulai mewaralabakan Pecel Lele Lela. Waralaba Pecel Lele
Lela berdampak positif untuk pengembangan usaha. Pecel Lele Lela
lebih dikenal oleh masyarakat dan selanjutnya permintaan konsumen pun
meningkat. Waralaba lele Lela diminati banyak orang, bahkan sampai ke luar
daerah, seperti Bandung, Yogyakarta, dan Medan.
Nama Lela sendiri sebenarnya hanyalah
singkatan, yaitu Lebih Laku. Ini sekaligus menjadi doa supaya Lele Lela terus
berkembang, Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rangga ketiika Pecel Lele Lela
ikut mengisi menu acara buka bersama yang diadakan mantan presiden SBY di
istana Negara, dihadiri para menteri dan duta dari negara sahabat.
Rangga mempublisitaskan ini dengan
setiap pengunjung yang bernama Lela (tanpa sambungan apapun) bisa “Makan Gratis
Seumur Hidup” di Pecel Lele Lela. Tidak hanya pemilik nama Lela, pengunjung
yang sedang berulang tahun juga bisa “Makan Gratis” di Pecel Lele Lela, hanya
dengan menunjukan KTP atau Tanda Pengenal lainnya. Kegiatan ini berlangsung
seumur hidup. Dengan cara seperti ini akan menarik para masyarakat yang bernama
Lela dan yang sedang berulang tahun untuk makan gratis ditempat ini.
Tidak hanya itu, setiap yang mengadakan
acara ulang tahun di pecel lele lela ini buat yang sedang berulangtahun
mendapatkan makan gratis, dan kami pun ikut serta dengan memeberikan sekotak
kue yang dibuat dari potongan sirip ikan lele dan badut yang memakai costume
lele.
Dengan adanya hal seperti itu kami
menjadikan setiap pengunjung raja, maka fasilitas yang kami berikan akan sebaik
dan semaksimal mungkin agar para pengunjung merasa nyaman dan ingin kembali
lagi untuk makan di pecel lele lela ini.
Modal Lele Lela
Pengusaha
kelahiran 3 Januari 1979 ini pun mencari tukang masak dan menyewa sebuah tempat
berukuran 2 x 2 meter dengan biaya sewa sebesar Rp. 250 ribu per bulan.
“Ketika itu
modalnya ngga sampai Rp. 3 Juta. Minjem gas dari orang tua alias minta,” cerita
Rangga.
Pada hari
pertama jualan, keuntungan Pecel Lele Lela hanya Rp. 20 ribu, begitupun hari
kedua, ketiga, dan hari ke-22 untungnya hanya bertambah sedikit. Hingga bulan
ke lima, hasilnya pun sama saja, bahkan mines.
“Pernah sampai
200 ribu, itu pun yang datang adalah keluarga,” jelasnya.
Dengan uang
seadanya, Rangga memutuskan pindah tempat. Saat itu, ia membuat gerakan warung
sepi di kawasan yang lebih strategis. Ia pun mendatangi pemilik warung sepi
untuk diajak kerja sama.
Setelah
bernegosiasi dengan pemilik warung, akhirnya pemiliki warung mengajak Rangga
menerapkan sistem setoran sebesar satu juta per bulan. Iamenyetujuinya. Warung
sepi itu kemudian didesain sedemikian rupa dan diberi poster.
Selama satu
bulan dikelola, hasilnya pun ibarat langit dan bumi. Rangga langsung meraup
untung Rp. 3 juta per bulan.
Semangat Rangga
untuk mengubah hidupnya pun semakin menjadi-jadi. Rangga merencanakan menambah
keuntungannya dengan membuka 10 cabang dalam satu tahun. Kemudian 100 cabang
dalam lima tahun. Ia berharap dengan 10 cabang tersebut akan mendapat
keuntungan Rp. 100 juta juta per bulan.
Pecel Lele Lela
pun terus berkembang. Tak sampai lima tahun, keuntungannya mencapai Rp.
8.2 milyar per bulan.
Pecel lele lela ini sudah memiliki cabang yang cukup banyak diantaranya:
Pecel Lele
Lela (Pusat)
Jalan Raya Kalimalang Blok A Nomor 5-7
Kali Malang, Jakarta Timur
Telp. (021) 70463463
Jalan Raya Kalimalang Blok A Nomor 5-7
Kali Malang, Jakarta Timur
Telp. (021) 70463463
Pecel Lele
Lela
Jl. Raya Serpong
Tangerang, Banten
Telp. (021) 44779888
Jl. Raya Serpong
Tangerang, Banten
Telp. (021) 44779888
Pecel Lele Lela
Jl. Rusa Raya No.45
Cikarang Baru
Jababeka
Jl. Rusa Raya No.45
Cikarang Baru
Jababeka
Pecel Lele
Lela
Jl. Margonda Raya No. 168
Margonda, Depok
Telp. 62-21-94900578
Jl. Margonda Raya No. 168
Margonda, Depok
Telp. 62-21-94900578
Pecel Lele
Lela
Jl. Jend. Sudirman No.22-6
Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 970 6060
Jl. Jend. Sudirman No.22-6
Bogor, Jawa Barat
Telp. (0251) 970 6060
Pecel Lele
Lela
Jl.surya soemantri 17 B
Bandung, Jawa Barat
Jl.surya soemantri 17 B
Bandung, Jawa Barat
Pecel Lele Lela
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 12D
Mampang Prapatan
Jakarta
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 12D
Mampang Prapatan
Jakarta
Pecel Lele
Lela
Jl. Sukabumi No. 11
Karawang
Telp. (0267) 9231921-9027978
Jl. Sukabumi No. 11
Karawang
Telp. (0267) 9231921-9027978
http://www.desamodern.com/index.php/read/news/view/2181/Lele-Lela-Perjalanan-Seorang-Wirausaha-Muda
http://sellykarina.blogspot.com/2012/04/rumah-makan-pecel-lele-lela.html
http://kabarkampus.com/2013/06/rangga-umara-raih-untung-dari-pecel-lele-lela-8-2-juta-per-bulan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar